banner 728x250

Terbengkalai dan Terlupa: Nasib Pasar Pariwisata Sobo Banyuwangi di Ujung Penantian

  • Bagikan
banner 468x60

Banyuwangi – Pasar Pariwisata Sobo Banyuwangi, yang semula digadang-gadang sebagai ikon penggerak ekonomi lokal dan destinasi unggulan di Banyuwangi, kini justru menjelma menjadi simbol keterbengkelain dan kegagalan tata kelola pembangunan sektor pariwisata daerah. Proyek ini berdiri megah tanpa aktivitas, tanpa arah, dan tanpa kejelasan masa depan. Bangunan fisik yang seharusnya menjadi pusat interaksi ekonomi rakyat kini hanya menjadi saksi bisu dari ambisi yang tak kunjung diwujudkan secara nyata. Ketidakhadiran pengelolaan yang terstruktur dan absennya aktor penanggung jawab memperlihatkan lemahnya perencanaan serta koordinasi antarinstansi terkait.

Dalam perspektif tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), keberadaan pasar pariwisata Sobo seharusnya didukung oleh sistem manajemen berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat, transparansi anggaran, dan akuntabilitas kebijakan. Namun realitas di lapangan justru menunjukkan pembiaran yang disengaja atau setidaknya mencerminkan minimnya keseriusan pemerintah daerah dalam mengawal pembangunan berbasis potensi lokal. Tidak adanya aktivitas pasca-pembangunan merupakan cermin dari perencanaan yang tidak matang serta kegagalan dalam mengantisipasi tantangan lapangan.

Fenomena terbengkalainya Pasar Pariwisata Sobo Banyuwangi tidak semata persoalan fisik atau infrastruktur yang terbengkalai, melainkan juga menyangkut masalah struktural dalam pola pembangunan pariwisata yang tidak berorientasi pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Alih-alih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan, pasar ini justru menjadi beban sosial dan ekonomi. Proyek-proyek yang dibangun tanpa roadmap yang jelas dan tanpa partisipasi aktif dari pelaku lokal hanyalah upaya kosmetik yang rapuh di hadapan dinamika kebutuhan masyarakat.

Lebih dari itu, ketidak jelasan pengelolaan Pasar Pariwisata Sobo Banyuwangi menggambarkan lemahnya fungsi kontrol dan evaluasi dari institusi pemerintah. Tidak ada transparansi terhadap siapa yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pasar ini. Tidak ada kejelasan terhadap strategi aktivasi pasar yang telah dibangun dengan dana publik. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: untuk siapa pembangunan ini dilakukan, jika pada akhirnya rakyat hanya menjadi penonton dari kegagalan demi kegagalan?

Oleh karena itu, diperlukan keberanian politik dan integritas moral dari para pemangku kepentingan untuk segera bertindak. Pasar Pariwisata Sobo tidak bisa terus dibiarkan menjadi monumen ketidakpedulian. Pemerintah daerah, legislatif, dan komunitas masyarakat sipil harus bersinergi mendorong audit menyeluruh, reposisi kebijakan, serta penyusunan strategi revitalisasi yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi rakyat. Kegagalan masa lalu harus diubah menjadi pelajaran kolektif agar pembangunan ke depan tidak lagi sekadar proyek, melainkan menjadi alat transformasi sosial yang nyata.

RED. Herman, M.Pd., M.Th., CBC
(Aktivis & Akademisi)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!