banner 728x250

SOLUSI ATASI BANJIR DI WILAYAH KOTA BANYUWANGI

  • Bagikan
banner 468x60

Banyuwangi matadunia.co.id Beberapa simpul sungai dari aliran hulu, terdapat di Wilayah Kota Banyuwangi, antara lain Sungai Bagong, Sobo, Kalilo dan Sikowidi sangat berdampak pada potensi bencana banjir. Kemampuan dan kapasitas dalam layanan tampungan dan kemampuam mengalirkan limpasan debit air, akan menentukan terjadi bencana banjir akibat terjadi luapan yang melubernya air pada konstruksi jagaan sungai.

Beberpa hal yang mengakibatkan, air limpasan hulu, tidak tertampung pada dimensi penampang basah, baik pada drainase dan sungai pembuang karena air hujan dengan intensitas tertentu, sudah melewati ambang batas aman aliran pada tinggi jagaan.

Intensitas hujan dengan debit rencana seharusnya berfikir pada debit ulang banjir rencana, minimal 25 tahun. Kalau negara dengan drainase yang baik dalam layanan air limpasan hujan, terencana sampai periode 100 tahun. Banjir pada Wilayah Kota Banyuwangi, bukannya tidak terprediksi dan akan terjadi, karena buruknya kegiatan operasi dan pemeliharaan (OP).

Rencana strategis dalam mengatasi banjir, bukan hanya dipenuhi dengan keproyekan dengan banyaknya pembangunan talud/plengsengan dalam pembangunan. Perlu diingat, drainase yang baik bukan harus diberi pasangan batu kali ataupun u-ditch, justru drainase/saluran pembuang dengan kondisi natural baik tanah ataupun gebalan rumput dengan pepohonannya, menambah fungsi resapan penghijauan dan asri, asalkan tidak adanya potensi keamanan dan keselamatan pada wilayah sungai/drainase. Dalam perhitungan teknis, pembuatan saluran dengan pasangan atau beton, secara teori dan rencana, mempercepat kecepatan aliran, apalagi perencanaan pembangunan yang tidak memenuhi kaidah perhitungan teknis rencana, justru menyebabkan sempitnya sungai, tingginya limpasan dan daya gerus sungai yang menyebabkan perubahan karakteristik wilayah hulu, ini artinya membaca potensi bencana, akibat salah dalam perencanaan, pengawasan dan pengendalian.

Layanan drainase, diperburuk dengan tingginya sedimentasi, yang menyebabkan naiknya ketinggian elevasi muka sungai. Faktor OP (Operasi Pemeliharaan) yang tidak berjalan baik, akan menambah potensi luapan.

Terlihat, beberapa lubang (manhole) tidak pernah terbuka dalam rutinitas pengurangan sedimentasi, bahkan beberapa kondisi bak kontrol, dipenuhi sampah dedaunan karena design yang absurb.

Hujan intensitas tinggi, yang terjadi di wilayah kota menyebabkan beberapa titik di area pemukiman terjadi banjir hanya dalam tempo durasi waktu 1 jam saja, bila tempo diatasnya, akan mengakibatkan semakin mempweparah kejadian dengan kerugian materiil/harta benda dan jiwa yang semakin besar. Untung saja durasinya masih dibawah 1 jam. Informasi didapat, wilayah bagian hulu padahal tidak terjadi hujan, seandainya wilayah hujan cakupannya luas sampai ke wilayah kelerengan, air bertemu dan meluap di wilayah Kota Banyuwangi, sangat mungkin menjadi Banyuwangi menjadi danau besar.

Karakteristik wilayah Kota Banyuwangi dengan bentang alam yang pendek antara hulu dan hilir, bila tidak benar-benar terjaga dalam wilayah catchment area dengan kerapatan dan rerimbunan alamnya, maka air tidak tertahan dan akan cepat sampai kehulu, dalam durasi pendek dan rusaknya lingkungan.

Hutan yang rusak dan mulai terbuka vegetasinya menyebabkan air hujan dengan membawa “sedimentasi besar” membawa dampak yang sangat merugikan dan berbahaya bagi kelangsungan Kehidupan Kota Banyuwangi, yang posisinya berada di area hilir.

Mitigasi bencana, tidak dapat dilakukan saat akan memasuki musim penghujan. Mitigasi bencana dilakukan perencanaan dan kajian resiko secara panjang, terukur dan lintas kewenangan. Mitigasi bencana menemukan rangkaian kegiatan yang terencana dengan durasi waktu pendek. Pohon menjadi effektif untuk menahan air, memerlukan masa tumbuh diatas 10-20 tahu. Mitigasi yang terjadi, hanya memberikan pencitraan dan aji mumpung dengan anggaran kedaruratan, bencana dan rawan bancakan. ( red )

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!