Banyuwangi, 21 April 2025 – Di tengah geliat Banyuwangi membangun citra sebagai kabupaten cerdas dan ramah digital, ironi justru terpampang nyata: kabel-kabel WiFi semrawut menghiasi langit-langit jalan, mengganggu estetika, dan membahayakan warga. Lebih dari sekadar gangguan visual, kondisi ini mencerminkan buruknya tata kelola infrastruktur digital di daerah.
Di berbagai sudut kecamatan—dari kota hingga pedesaan—kabel jaringan milik penyedia layanan WiFi lokal menggantung sembarangan: tanpa pelindung, tanpa penataan, dan tanpa rasa tanggung jawab. Parahnya, banyak kabel menjuntai rendah hingga hampir menyentuh kepala pejalan kaki dan kendaraan.
“Ini bukan lagi soal kenyamanan, tapi soal keselamatan,” ujar Salah satu warga berinisial M, warga Kecamatan Banyuwangi Kota. “Kami sudah berkali-kali lapor ke kelurahan dan ke provider, tapi tidak ada tindakan. Mereka saling lempar tanggung jawab.”
Para pengusaha WiFi lokal—yang belakangan menjamur karena tingginya permintaan internet murah—dinilai hanya fokus pada keuntungan tanpa memperhatikan standar keselamatan dan estetika. Mereka memasang⁸ kabel sekenanya, sering kali tanpa izin, dan mengabaikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan kota.
Namun lebih mengecewakan lagi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi seolah memilih diam. Hingga kini, tidak ada regulasi tegas yang mengatur pemasangan kabel jaringan, tidak ada inspeksi, dan tidak ada sanksi terhadap pelanggaran.
“Apakah menunggu korban jiwa dulu baru bergerak?” kritik Arif Maulana, aktivis pemantau infrastruktur lokal. “Kabel semrawut ini bukan hanya soal tampilan kota, ini bukti nyata pembiaran yang sudah sistemik.”
Masyarakat mendesak Pemkab Banyuwangi untuk segera bertindak:
1. Menerbitkan regulasi ketat terkait penataan kabel udara,
2. Melakukan audit menyeluruh terhadap jaringan WiFi ilegal dan tidak standar,
3. Memberi sanksi tegas kepada pengusaha yang abai terhadap keselamatan publik, dan
4. Membangun sistem kabel bawah tanah sebagai solusi jangka panjang.
Kemajuan digital tidak bisa hanya dinilai dari kecepatan internet. Ia juga harus tercermin dari tanggung jawab, kerapian, dan keberpihakan pada keselamatan warganya.